March 2007 /
April 2007 /
May 2007 /
June 2007 /
July 2007 /
November 2007 /
March 2008 /
April 2008 /
February 2009 /
March 2009 /
April 2009 /
May 2009 /
June 2009 /
July 2009 /
August 2009 /
October 2009 /
May 2010 /
June 2010 /
July 2010 /
August 2010 /
September 2010 /
November 2010 /
December 2010 /
Dec 13, 2010
Sepuluh “Kau pasti sudah dengar kasus yang sedang kuselidiki. Pembunuh berdarah dingin. Kesembilan korbannya pria beristri. Terbunuh dengan mengerikan. Darah di mana-mana. Tak ada jejak kecuali hati yang retak, digambar pada pipi menggunakan lipstik merah menyala. Pria-pria itu tengah berbohong. Hasil penyelidikan menunjukkan adanya perselingkuhan. Kukatakan pada pihak kepolisian, bisa jadi pembunuhnya perempuan. Motifnya mungkin balas dendam, karena pernah disakiti.” Kekasihku terdiam. Mungkin teringat istri dan anaknya di rumah. Kupoles bibirku sekali lagi. “Kenapa diam?” “Warna lipstikmu..” Kukecup bibirnya, lalu tertawa puas. Semakin keras saat darah dari dadanya menderas. Kugambar hati yang retak pada pipinya, lalu pergi. Sepuluh. Selesai sudah. Seperti jumlah perempuan yang pernah dikencani suamiku sebelum ia mati di tanganku. Labels: #111kata, jejakubikel 0 orang berkomentar. Mau? |