March 2007 / April 2007 / May 2007 / June 2007 / July 2007 / November 2007 / March 2008 / April 2008 / February 2009 / March 2009 / April 2009 / May 2009 / June 2009 / July 2009 / August 2009 / October 2009 / May 2010 / June 2010 / July 2010 / August 2010 / September 2010 / November 2010 / December 2010 /

kembali ke blog


Nov 10, 2010

Sebuah Janji di Ujung Harimu

Aku akan melakukan apa saja asal kau tak jadi pergi. Kita akan jalan-jalan di sungai beku abu-abu naik kuda bertanduk kaca. Kau akan lihat kunang-kunang menyala kiri-kanan, berkedip bersamaan. Rumah-rumah berjalan berlawan arah, cepat dan tak sempat mengucap 'dadah'. Ah, siapa peduli! kau hanya akan meremuk pinggang, agar salah satu dari kita takkan terbang.

Aku akan melakukan apa saja asal kau tak jadi pergi. Akan kulempar senandung di bawah kubik kacamu, menghentikan doa yang setengah mendaki, agar diam merekam dan beritahu Tuhan kau begitu kukehendaki. Saat itu aku akan memakai kostum spiderman pujaanmu, dan kau akan bertanya tentang di mana kusimpan jaring laba-laba. Maka akan kubilang bahwa kupinjamkan pada keluarga laba-laba yang tak punya sarang. Pasti kau tertawa sebab kebodohan yang kusengaja.

Aku akan melakukan apa saja asal kau tak jadi pergi. Kutemani kau menghitung domba, sampai lepas dekap terjaga. Kau akan lelap, memasuki perlahan gerbang mimpi yang kurancang.
Sayang, kita akan berada di kapal besar berwarna biru, warna kesukaanmu. Kau dan aku serupa bajak laut yang jatuh cinta pada takut. Sebab laut adalah muara air mata kita yang paling doa. Sayang, lihatlah matahari warna merah itu adalah lolipop. Kau bisa menjilatinya sesuka, dan membawa patahannya di saku celana.
Secarik langit akan kulengkung, agar terjengkal dari pangkal doa yang terapal. Maka sapalah Tuhan, bilang bahwasanya jangan hari ini dari hidupku kau terpental.

-Raditya Nugie

0 orang berkomentar. Mau?